KTP Ke Bromo

Cerita ini adalah tentang perjalanan pertama saya bersama Komunitas Touring Planologi ITS atau kami biasanya menyebut KTP. Perjalanan ini kami lakukan menjelang pertengahan tahun 2012, harusnya saya tulis terlebih dahulu sebelum  Touring 2 Trenggalek tapi karena satu dan lain hal jadinya baru saya posting. Jujur ini salah satu pengalaman saya yang mengesankan, alasannya adalah karena ini perjalanan pertama saya bersama KTP. Kalau tidak salah ingat, kami berangkat hari jum'at malam start dari jurusan tercinta. Nah karena ini pengalaman pertama touring jadi membentuk formasi bahwa paling depan adalah Kapten (tukang bawa light stick) yang siap memberi komando, kemudian disusul motor dengan cc kecil selanjutnya motor cc besar, ya memang karena kami bukan klub touring dengan satu jenis motor. Oh ya hampir ketinggalan, dibelakang sendiri adalah sweeper (tukang nata barisan haha). Ya segitu tentang formasi komunitas touring kami.
Yep, lanjut lagi. Berangkat hari jum'at malam bukan malam jum'at lho, start dari Perencanaan Wilayah dan Kota ITS. Nah janjian ba'da isya tapi kenyataannya jam 10an baru berangkat. Saya waktu itu partneran sama Mas Afriz senior saya dengan motor Supra Fit. Apa kuat tuh motor? Tunggu ceritanya, haha. Oke rutenya adalah Surabaya - Sidoarjo - Pasuruan - Probolinggo. Cek poin pertama di depan RSUD Bangil karena ada yang ketinggalan sih kalau gak salah. Lalu cek poin kedua di pom bensin terakhir pas naik ke Bromo. Nah ini nih tantangannya, ada dingin dan jalan menanjak yang jadi tantangan buat orang gak kuat dingin sama motor-motor cc kecil. Ketika naik beberapa teman saya mulai minggir memasang sarung tangan dan jaket dobel. Sumpah ini pertama kali saya ke Bromo dan penasaran katanya dingin banget banget banget. Tapi doh banget saya malah gak ikut memakai jaket dobel ataupun sarung tangan. Apa gak dingin? Saya bilang (bukan sombong) kaga bro. Mungkin penyebabnya adalah awal 2012 saya pergi ke Sarangan yang dulu saya anggap tempat yang dingin dan ternyata tidak lagi, jadi terpengaruh demikian juga kalau paling-paling di Bromo juga kaga seberapa dinginnya. Selanjutnya waktu beberapa motor butuh dorongan (didorong karena jalan menanjak), saya dan Mas Afriz oke-oke saja haha. Tapi maaf kalau Mas Afriz mengeluarkan tenaga lebih waktu nanjak, hehe. Sampai di sana saya benar-benar penasaran sama yang namanya Bromo berpasir. Waktu itu gelap banget lewat tengah malam. Setelah membayar tiket dan numpang di toilet, kami lanjut motoran ke penanjakan di kawah untuk menikmati sunrise.
Oke, setelah memarkir motor kami langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kaki. Masih dalam suasanaa dingin dan gelap tapi riuh kegembiraan tentang trip ini, riuh dari pengunjung lain juga. Di sini bisa menyewa kuda untuk ke atas ataupun berjalan. Yang gak kuat boleh saran naik kuda saja, karena dingin dan menanjaknya ditambah ada debu dari pasir-pasirnya. Tapi yakin deh seneng banget kalau udah di sana. Oh ya, ceritanya saya masih cuma pakai satu jaket himpunan yang tergolong tipis dan tanpa sarung tangan. Lebih lanjut saya malah lepas kaus kaki soalnya cuma bawa satu, takut kotor kena pasir-pasirnya. Sensasi dinginnya menakjubkan dan saya heran kenapa orang-orang sana pake sarung gitu? Melindungi dari dingin atau style? hehe... Emang sih saya ngerasa ga dingin tapi ternyata jadi kaku dan agak biru tangan saya. Salah satu temas saya sampe ngelus-elus knalpot sambil pakai sarung tangan. Hehe... saya cuma gosok tiup tangan saya yang ga pake sarung tangan. Jangan contoh saya, lebih baik teman-teman pakai yang serba menghangatkan, takutnya malah hipotermia.
Saya yang ga pake jasa kuda jadi beberapa kali istirahat pas menuju kawah yang jalannya menanjak dan kamu tau anak tangga yang banyak itu? Banyak orang yang mau naik dan tangganya kecil. Wah yang ini saya terus disemangati dan didorong sama Angsar dan Niko biar sampai ke atas. Haha... Biar kayak backpacker yang lain gitu, kerjaannya menanti sunrise dimana dan melepas sunset dimana. Setelah susah payah saya sampai juga, di atas ada Mas Duta, kawan seangkatan saya Lilik, Endang, dan Taufi, sama Mbak Okta.Teman-teman lain di sisi lain kawah. Oke setelah lelah akhirnya berbaring sebentar di pinggiran kawah sambil menanti matahari terbit dan pandangan jadi lautan awan, hehe. Sumpah itu keren banget, sayang sekali saya gak bawa kamera poket andalan karena lagi diservis. Tapi nanti saya bagi lah dari kamera teman-teman.
Gunung Batok Pagi Hari
Sumber: Angsar
Tim Cewek
Foto: Oleh Angsar

Setelah cukup puas menikmati matahari terbit kami turun. Dan keanehan apalagi yang saya perbuat? Simak, hehe. Kan tangga penuh tuh ya, jadi saya turun prosotan pasir kawah di samping tangga. Nanti saya tunjukkan fotonya. Prosotan di gunung bro. Haha... Jangan ditiru. Setelah di depan Gunung Batoknya, untuk kali pertama foto full team dengan banner KTP. Haha... Sedinya saya gak bisa narsis, soalnya ga bawa kamera pribadi. Oke keanehan lain yang saya perbuat adalah saya minta ijin Mas Al untuk mengeluarkan motornya dari tempat tiket-tiket itu. FYI, motornya adalah Honda New Mega Pro yang ditambahi box belakang. Sumpah waktu itu saya cuma niat mau ngeluarin motor aja. Sebelumnya diwawancarai dulu tentang kemampuan saya membawa motor itu, saya jawab sekenanya kalau saya belajar pertama kali pakai GLnya ayah saya dan mencoba 2 kali punya Huda. Hehe... Eh setelah keluar motornya, taunya Mas Al menclok aja di belakang dan nyuruh saya lanjut. Tim yang lain udah di depan sedangkan saya turun Bromo bawa motor laki yang itu, Astaghfirullah. Pertama-pertama sih dipandu Mas Al untuk kelancaran bawa motor di jalanan yang sebelahnya jurang itu. Setelah pindah memindah kopling sudah mulus, eh saya malah ditinggal telponan sama Ibunya Mas Al. Belum sampai pom bensin terdekat dengan Bromo di tengah jalan teman-teman yang lain nungguin saya dan Mas Al. Seketika mereka bersorak meledek kami lelet karena mengetahui saya yang bawa motor. Akhirnya sampai di pom bensin untuk istirahat sejenak dan ganti formasi.
Prosotan dari atas pinggiran kawah tempat orang-orang berpijak itu
Foto Oleh: Angsar
Full Team KTP di Bromo termasuk yang motret :p
Foto Oleh: Angsar lagi 

Setelah numpang ke toilet dan istirahat, kami lanjutkan perjalanan ke tempat ritualnya  para pengunjung Bromo. Yaitu ke air terjun Madakaripura. Ritual itu maksudnya setelah kena debu Bromo saatnya bersih diri di Madakaripura, hehe. Di sini jujur saya tidak turun ke air terjun, rasa kantuk tak tertahankan. Akhirnya saya penuhi hak tubuh untuk tidur. Saya putuskan untuk mengeluarkan mantel hujan sebagai alas, tas sebagai bantal, memasukkan barang berharga dalam jaket, pakai masker untuk menutupi wajah, dan saatnya mengucapkan selamat tidur. Hahaha... Ya Allah anak orang kelayapan begini. Ya itulah sepenggal keanehan saya waktu mengunjungi Bromo untuk pertama kalinya. Saya lakukan dalam waktu semalam sehari seperti anak gaul Surabaya pada umumnya karena tidak menginap beberapa hari.

Berikut adalah tips untuk anda:

  1.  Ketika merasakan dingin pakailah jaket dobel, dan sarung tangan. Bila perlu kupluk penutup kepala sampai telinga. Kenapa menunggu kedinginan? Karena jika sebelum kedinginan anda sudah memakai baju dobel-dobel dikhawatirkan saat kedinginan anda sudah menyesuaikan diri dengan perlengkapan dingin anda dan anda tidak akan merasa hangat. Yang terpenting jangan sok-sok'an ga kedinginan seperti saya.
  2. Bila perlu bawa coklat untuk menambah tenaga saat jalan menanjak. Bukan tenaga motor, tapi tenaga anda. Hehe...
  3.  Jangan melakukan hal aneh untuk prosotan di pasir turun dari kawah. Via tangga aja seperti yang lain.
  4. Istirahatlah jika  lelah di perjalanan, terutama untuk yang tidak menginap seperti kami.
  5. Jika menginap, di Bromo menyediakan berbagai macam fasilitas penginapan. Mulai dari hotel sampai rumah warga. Silakan cari referensi penginapan di mesin pencari berwarna hijau sebelah kanan ini. Hehe..
  6.  Jangan meniru saya atraksi bawa motor lumayan gede untuk ukuran cewek di tempat pegunungan yang ada jurangnya. Saya sudah bertaubat dan berjanji tidak akan mengendarai motor seperti itu lagi sih. Pengalaman kemarin cukup dijadikan peajaran dan pengalaman saja.
  7. Selamat menikmati perjalanan anda :D

Post a Comment

0 Comments