Waspadalah Saudaraku! Jangan Menjadi Seperti Ini


Apa Kabar Imanku?
“Sesungguhnya, seorang hamba yang kafir (di dalam sebuah riwayat: ‘yang fajir/durhaka’) apabila ia meninggal dunia dan menghadapi akhirat, turunlah kepadanya malaikat dari langit (yang keras lagi kejam) yang berwajah hitam-hitam. Mereka membawa pakaian kasar (dari neraka), lalu mereka duduk dari tempat sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut hingga duduk di sisi kepalanya, lalu ia berkata, ‘wahai jiwa yang busuk! Keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah!’ Ruh itu dicabut dengan susah payahseperti besi berduri (banyak cabangnya) dicabut dari bulu domba yang basah. (Kemudian ia dilaknat oleh setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan semua malaikat yg ada di langit; ditutuplah pintu-pintu langit. Tidak ada di antara malaikat penjaga pintu itu, kecuali mereka memohon kepada Allah agar ruh itu jangan dinaikkan melalui tempat mereka.) Lalu malaikat maut mengambilnya. Apabila malaikat maut telah mengambilnya, para malaikat itu tidak membiarkan ruh itu berada di tangannya sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya, lalu mereka meletakkannya di dalam kain tersebu. Maka keluarlah dari ruh itu bau busuk seperti bangkai paling busuk yang didapati di muka bumi. Kemudian mereka membawanya naik ke langit. Tidaklah mereka melewatkan ruh itu di hadapan sekumpulan para malaikat, melainkan para malaikat itu mengatakan, ‘Siapakah ruh yang sangat busuk ini?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan’-disebut dengan nama-nama terburuknya ketika di dunia-hingga mereka sampai di langit dunia. Lalu mereka minta agar pintu dibukakakn untuk ru itu. Namun, tidak dibukakan untuknya.” Kemudian Rasulullah membaca ayat,
“Sesungguhnya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surge, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami member balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan (QS Al-A’raf 7:40).”
Allah berfirman, “Tuliskanlah kitabnya di sijjin, di bumi yang paling bawah.” (Kemudian Allah berfirman lagi), “Kembalikanlah ia ke bumi. Sesungguhnya Aku (berjanji kepada mereka bahwa) dari bumilah Aku menciptakan mereka dan dari sanalah Aku mengembalikan mereka, dan dari sanalah Aku keluarkan mereka lagi di kali yg lain.” Maka dilemparkan ruh (dari langit) dengan lemparan (yang membuat ruh itu kembali ke dalam jasadnya). Kemudian Rasulullah membaca,
“Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-oalah jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh (Qs Al-Hajj 22:31).”
Lalu ruh itu dikembalikan ke dalam jasadnya. (Kata Beliau SAW., “sesungguhnya ia mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarkannya apabila mereka pulang meninggalkannya.) Lalu ia didatangi oleh dua malaikat (yang keras hardikannya), lalu keduanya menghardiknya dan menundukannya. Kemudian kedua malaikat itu bertanya kepadanya, “Siapa Rabbmu?” Maka ia menjawab, “Haah… hah, saya tidak tahu.” Lalu keduanya bertanya lagi, “apa agamamu?” Ia menjawab, “Haah… hah, saya tidak tahu.” Lalu keduanya bertanya lagi, “Apa komentarmu tentang orang yg diutus oleh Allah kepada kalian itu?” Ia tidak tahu namanya. Lalu dikatakan kepadanya, “Muhammad!?” Maka ia menjawab, “Haah… hah, saya tidak tahu (saya mendengar orang mengatakan begitu).” Lalu dikatakan kepadanya, “Engkau Tidak tahu dan tidak membaca?”
Maka ada penyeru yang menyeru dari langit dengan mengatakan, “Dia dusta. Maka bentangkanlah permadani dari neraka dan bukakanlah untuknya pintu ke neraka.” Lalu sampailah kepadanya panas neraka dan embusan panasnya. Disempitkan kuburnya sehingga bertautlah tulang rusuknya karenanya. Datanglah kepadanya (di dalam sebuah riwayat: di datangkan kepadanya dalam bentuk) seorang laki-laki yang buruk wajahnya, buruk pakaiannya, dan busuk baunya. Lalu laki-laki itu mengatakan, “Aku kabarkan kepadamu tentang sesuatu yg membuatmu menderita. Inilah hari yg dijanjikan kepadamu.” Lalu ia mengatakan kepada laki-laki itu, “(Engkau telah diberikan kabar jelek oleh Allah). Siapakah engkau ini? Wajahmu menunjukkan wajah orang yang datang dengan kejelekan.” Orang itu menjawab, “Aku adalah amalanmu yang buruk. (Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada Allah dan bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terburuk.)” Kemudian di datangkan kepadanya seorang yang buta, tuli, lagi bisu dengan membawa sebuah palu besar di tanganna! Kalau saja palu itu dipukulkan kepada gunung, tentu gunung itu menjadi debu. Maka, orang itu memukulkan kepadanya hingga ia menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi seperti semula. Lalu orang itu memukulkannya sekali lagi hingga ia memekik keras dengan teriakan yang bias didengar oleh segala yang ada, kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka untukknya dan dibentangkan permadani dari neraka. Maka, ia berkata, “Ya Rabbi! Janganlah Engkau datangkan hari kiamat itu!”
HR Abu Dawud dalam Sunan-nya (4753), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (107), Ath-Thayalisi dalam Al-Musnad (753), dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Munsannaf (12059). Hadis ini di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Takhrij Al-Misykah (1630).

Source: If I Should Speak (recommended novel)

Post a Comment

0 Comments