Sudah hampir dua bulan saya resmi
pindah domisili. Setelah cerita singkat dari anak kota yang pindah ke desa.
Jadi tepatnya Jawa Tengah bagian mana yang saya tinggali? Dari judul kalian
sudah bisa menebak, yups... saya tinggal di Kabupaten Kudus. Singkat cerita di
akhir bulan ramadhan ini saya yang anak rantau juga melakukan persiapan untuk
pulang kampung kota ke Surabaya. Tidak ada ritual khusus untuk
membelikan sanak saudara oleh-oleh dari perantauan. Saya hanya ingin membelikan
oleh-oleh untuk Ayah tercinta. Hahaha...
Bagian Depan Jenang Mubarok |
Semua orang pasti tau kalau Kudus
punya jenang yang legendaris bernama Jenang Mubarok. Akhirnya sambil mencari
buka puasa saya mampir ke toko oleh-oleh yang baru saja buka. Toko oleh-olehnya
cukup besar dengan sistem swalayan. Yang dijual juga bermacam-macam, dari
Jenang Mubarok yang original sampai coklat jenang dengan bentuk miniatur Menara
Kudus. Selain itu juga ada berbagai macam keripik, oleh-oleh khas dari
komoditas Kudus seperti enting-enting mlinjo titipan Ayah saya.
Bagian dalam pusat oleh-oleh |
Lalu dimana Museumnya? Nah ternyata
bagian lantai dua dari toko oleh-oleh ini adalah Museum Jenang Kudus yang
disebut-sebut sebagai Museum Jenang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Waktu
pembukaannya sih ramai sekali, kebetulan waktu itu sedang ada urusan pekerjaan di
dekat sana. Sampai karangan bunga ucapan selamat berjajar hampir di sepanjang
Jalan Sunan Muria. Jadi setelah berbelanja kita bisa menitipkannya di kasir dan
berkeliling museum terlebih dahulu atau berkeliling dulu kemudian baru berbelanja.
Miniatur Menara Kudus |
Legenda Jenang Kudus |
Kalau saya bilang Museum Jenang Kudus
ini cukup compact dengan ruangan yang
tidak terlalu luas tersebut saya bisa merasakan teredukasi dengan baik. Tidak
hanya soal sejarah jenang, tapi juga bisa mengenal Kabupaten Kudus secara umum.
Saat memasuki lantai dua, interior yang khas adalah dinding dengan kain batik.
Kemudian disambut dengan sekilas cerita mengenai legenda Jenang Kudus. Pada
sisi kiri terdapat showroom batik
yang khas dan juga tempat menikmati kopi Muria. Dan di sisi kanan adalah bagian
inti Museum Jenang Kudus ini. Yang cukup menyita perhatian adalah replika
Menara Kudus yang terletak persis di tengah museum. Kemudian Sebelah kiri ada
patung pembuat Jenang Kudus dengan alat-alat tradisional yang berjajar rapi di
sampingnya. Di sebelah kanan terdapat alat yang sudah modern yang digunakan
untuk memproduksi Jenang Kudus saat ini. Tidak hanya itu, diorama yang menceritakan
pemasaran Jenang Kudus yang khas sejak
zaman dahulu juga sangat menarik. Di bagian belakang terdapat replika rumah
tradisional Kudus dan dilengkapi dengan sejarah singkat dari tokoh-tokoh
penting yang berjasa bagi Kabupaten Kudus. Dan di tempat ini juga dilengkapi
dengan fasilitas musholla yang bersih dan cukup luas.
Generasi Kedua Pembuat Jenang Mubarok |
Generasi Ketiga Pembuat Jenang Mubarok |
Diorama Pasar Bubar Menara |
Diorama Pasar Bubar Menara |
Bupati Kudus Dari Masa Ke Masa |
Sejarah Kudus |
Mungkin yang sedang pulang kampung ke
Kudus atau yang melewati kabupaten ini saat arus balik nanti, bisa banget buat
dijadikan mudik wisata sekaligus mencari oleh-oleh.
Oh ya, untuk pengunjung plis banget
taati imbauan “don’t touch” pada benda-benda yang dipamerkan. Yang mengajak
anak-anak juga dimohon untuk bisa menjaganya, karena anak kecil rasa ingin
tahunya tinggi. Dan untuk pihak museum, mungkin bisa untuk menambah personel
yang mengawasi. Marilah sama-sama menjaga dan menghargai karya orang.
Museum Jenang
Jalan Sunan Muria No 33. Glantengan, Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Telp: (0291) 432633
mubarokfood.co.id
5 Comments
Welcome to Kudus! :)
ReplyDeletemakasih... :)
Deletekudus banyak sejaarhnya ya, ah ajdi mau juga ke sana
ReplyDeletebanya, termasuk sejarah penyebaran agama Islam.
DeleteAssalamualaikum. Selamat malam mbak. Perkenalkan saya anna mhs pwk its 2014. Saya di sini bermaksud ingin bertanya terkait TA yg mbak ambil.Kebetulan saya sedang meneliti tentang hal itu juga. Jika boleh, apakah ada cp mbaknya yg aktif? Terimakasih. Maaf mbak mengganggu waktunya :)
Delete