Apa
jadinya kalau penggemar makan dan makanan ini berkompetisi untuk memasak
bahan-bahan rahasia? Ya begitulah tadinya yang membuat saya maju mundur cantik
untuk daftar kompetisi memasak yang diadakan oleh FINNA. Akhirnya setelah
berhasil cari partner saya daftar FINNA Foodies Cooking Competition yang
diadakan kemarin 21 Januari 2018 di Food Junction Grand Pakuwon. Rekan
kompetisi saya kali ini adalah sahabat saya, Tata. Ini kali kedua kami
mengikuti kompetisi berdua setelah sebelumnya kompetisi penjelajahan. Awalnya agak tidak masuk akal sih bagi kami yang cuma tahu menumis dan bikin sop ini
untuk ikut kompetisi memasak. Apalagi jurinya tidak main-main juga, yaitu Chef
Ken dan Inijie. Bagi orang-orang yang mengenal kami akan berpendapat jika lebih
masuk akal kalau kami bertahan seharian menjelajahi kota tanpa uang
dibandingkan memasak, apalagi bahannya rahasia. Jadi kira-kira bahan di dalam mystery
box kami apa ya dan akan jadi apa ya?
Agak
deg-degan juga karena ternyata bahannya akan ada di mystery box dan yang jelas
semua itu harus kami olah dengan sambal uleg FINNA. Setelah registrasi di
lokasi, kami diberikan kertas yang berisi petunjuk untuk kompetisi hari ini.
Namun setelah itu ada hal yang saya sadari bahwa kebanyakan peserta memasak
bersama pasangan hidup mereka. Ya apalah daya kami yang LDR dengan pasangan
kami di masa depan. Yasudahlah kompetisi ini harus tetap berjalan, haha... Tapi
sebelum itu kami harus melakukan tester beberapa sambal uleg dan kerupuk FINNA
terlebih dahulu. Varian sambal uleg FINNA ada 4, yaitu Sambal Uleg Terasi,
Sambal Uleg Pedas, Sambal Uleg Ijo, dan Sambal Uleg Bawang. Sedangkan
kerupuknya ada kerupuk Udang dan Bawang. Kerupuk FINNA ya kita semua sudah tau
lah, kriuk dan rasanya emang juara. Tapi kalau sambal baru kali ini saya coba,
dan ternyata mantap gila pedasnya dan enak kayak bikinan mama. Setelah
berdiskusi akhirnya kami memutuskan untuk memilih Sambal Uleg Bawang dan Sambal
Uleg Ijo, lalu kerupuknya kami pilih kerupuk udang. Sambal uleg bawang atas
inisiatif Tata karena katanya semua akan enak jika dengan sambal uleg bawang.
Sedangkan saya pilih sambal uleg ijo karena tergila-gila dengan lado mudo satu
ini di warung masakan Padang, hehe....
Lokasi Kompetisi Image Source: Dok Pribadi |
Bahan-bahan kami |
1.
Harus masakan main course yang halal
tentunya
2.
Ada 12 bahan dalam mystery box yang nantinya harus kami gunakan dan hanya boleh
mengeliminasi 2 bahan saja.
3.
Waktu yang diberikan untuk memasak dalam
kompetisi ini adalah 90 menit yang keseluruhannya harus sudah siap semua dengan
kondisi meja yang bersih.
Lalu
waktu mystery box dibuka kira-kira
apa bahan yang ada di dalam milik kami? Yaaak... ternyata ada pasta fusili,
daging giling, batang sereh, cabai rawit, bengkoang, telur, bawang putih,
bawang bombay, daun bawang, kecap manis, jeruk nipis dan apalagi ya? Kami lupa,
haha.., kira-kira itu lah. Dan bahan dari mystery
box yang tidak kami gunakan adalah kecap manis.
It’s too crazy for us... Menyulap bahan-bahan
tadi jadi satu menu makanan utama? Akhirnya kami berpikir sejenak. Dan saya
jadi teringat salah satu drama Jepang yang pernah saya tonton. Drama tentang
bisnis restoran keluarga yang menyajikan menu khas keluarga, yaitu daging
burger yang diselimuti omelete. Yak... Kalau kalian pernah tau makanan nasi
goreng yang diselimuti omelete bernama omurice, itulah yang menjadi inspirasi
saya. Karena saya pikir di drama itu aja menu omurice bisa berkembang jadi omelete
burger. Jadi harusnya pasta juga bisa, sing
penting yakin kata teman kami yang memberi semangat. Saya mengusulkan nama
terlebih dahulu sebelum memasak, ibarat sebelum menulis harus ada judul dulu
biar isi tulisan tidak melebar kemana-mana. Begitulah saya menemukan kesamaan
menulis dan memasak kali ini. Hahaha...
Finishing |
Omusta FINNA Lado Ijo alias omelete
pasta yang dimasak dengan Sambal Uleg Ijo. Dengan semangat Italia, Jepang, dan
cita rasa Indonesia kami yakin makanan ini akan enak. Oke kami mulai masak
dengan terlebih dahulu menyiapkan daging giling yang kami beri perasan jeruk
nipis. Sembari saya memasak pastanya agar lunak dan menjaga agar tidak kekurangan
air, yak karena air yang diberikan terbatas tiap meja, hanya 600 m, Tata
memotong bawang bombai, bengkoang, dan bahan lain yang perlu dipotong. Saya
agak takut pisau, jadi menyerahkan potong memotong pada Tata. Hehe... Dengan
600 ml air ternyata sulit juga memasak pastanya, berkali-kali hampir menempel
di penggorengannya. Untungnya berhasil dengan air yang hanya tersisa sedikit.
Sebelum ke tahap memasak pasta dengan bumbu, saya sepakati dulu untuk
menggunakan takaran Sambal Uleg Ijo lebih banyak daripada Sambal Uleg Bawang
karena sesuai judul. Dan ketika saya memulai untuk menumis bahan-bahannya, Tata
pergi ke station penggorengan kerupuk. Dan sewaktu saya menumis, saya menunggu
Tata untuk kembali ke meja kami karena kurang percaya diri memasukkan bumbunya
jika tidak ada rekan yang melihat. Segera setelah dia kembali, saya memasukka
semua bahan dan bumbu yang tersisa. Setelah semua dirasa sudah tercampur, kami
mencicipinya dan luar biasa ternyata enak. Setidaknya menurut kami enak dan
bisa dimakan. Tidak mengecewakan dan pokoknya layak untuk dimakan. Hahaha...
Tahap terakhir tentu saja membuat omeletenya yang saya sendiri belum pernah
melakukannya. Saya yakin, di sinilah (salah satu) kekurangan kami.
Meskipun
tidak menang tapi kami sama sekali tidak kecewa karena kami bersenang-senang.
Tidak menyesal mengikuti kompetisi ini karena benar-benar merupakan sesuatu
yang baru untuk berinovasi dengan bahan makanan dengan waktu yang sebentar.
Rasanya saya lumayan ketagihan dan jika ada kompetisi serupa ingin mengikutinya
lagi. Hehe... Sampai jumpa di resep-resep selanjutnya, Lho? Eh kalau ada yang
mencoba memasak Omusta FINNA Lado Ijo boleh juga lho. Nanti share hasilnya ke saya ya? Sampai jumpa.
Sampai Jumpa Lagi Chef-nim |
2 Comments
wah seru ya. bagi dong makanannya :D
ReplyDeleteCoba recook resep itu dengan improvisasi resep masbow. Wkwkwk... Selaku yg lebih jago masak.
ReplyDelete