Di era serba digital dan serba cepat ini mempengaruhi pergerakan manusia dalam banyak hal. Tak terkecuali dalam hal finansial atau keuangan. Financial Technology atay yang sering disebut dengan Fintech merupakan sebuah terobosan dalam bidang finansial atau jasa keuangan di era teknologi.
Dalam keseharian kita Fintech bisa kita temukan dalam bentuk pembayaran, transfer, investasi ritel, jual beli saham, maupun peminjaman yang semuanya dilakukan secara online. Jika kita mendengar kata Fintech, hal paling melekat adalah lending fintech atau peminjaman online. Dan hal tersebut yang akan dibahas kali ini.
Inovasi lending fintech atau peminjaman online ini umumnya memiliki kemudahan dan proses yang sangat cepat. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih layanan lending fintech agar tidak menjadi pisau bermata dua. Karena, bisa memberikan manfaat saat tepat menggunakannya dan bisa juga menjerat seseorang.
1. 1. Menimbang dengan bijak tujuan menggunakan layanan lending fintech
Dalam beberapa kali diskusi mengenai fintech yang pernah saya ikuti, menimbang dengan bijak tujuan dan alasan menggunakan teknologi ini selalu menjadi pembahasan nomor 1. Kebutuhan yang menjadi tujuan bisa dilihat dari beberapa hal, untuk tujuan produktif, konsumtif, atau kejadian tidak terduga yang membutuhkan dana emergency dengan segera.
Jika alasannya adalah kebutuhan konsumtif, maka tunda dulu untuk menggunakan layanan lending fintech. Jika untuk kebutuhan produktif seperti memulai usaha, bisa dipertimbangkan lebih lanjut. Tentunya dengan perencanaan matang usaha seperti apa dan kapan bisa melunasi pinjaman.
2. 2. Mencari sumber pinjaman lain sebelum memilih menggunakan layanan lending fintech
Sebelum memutuskan menggunakan layanan lending fintech ada baiknya kita melihat opsi-opsi lain terlebih dahulu. Sebetulnya sumber pinjaman sangat beragam, ada keluarga, kerabat, dan teman. Jika sekiranya kerabat terdekat masih bisa membantu, ada baiknya pertimbangkan untuk meminjam dari mereka.
Menjadikan lending fintech sebagai opsi terakhir juga banyak dibicarakan pada diskusi-diskusi fintech. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan, hingga terjerat pinjaman online. Oleh karena itu tetap dibutuhkan kebijakan calon konsumen.
3. 3. Pilihlah layanan lending fintech yang aman dan terdaftar resmi OJK dan ISO 27001
Jasa layanan lending fintech akhir-akhir ini sangat beragam. Sebagai calon pengguna tidak boleh begitu saja asal memilih yang menjanjikan cepat cair. Periksalah bagaimana sistem pinjamnya, bunga, dan yang terpenting harus terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dan memiliki sertfikasi ISO 27001 untuk menjamin keamanan dan kenyamanan. Salah satunya adalah Tunaiku – Amar Bank yang sudah terdaftar resmi di OJK serta bersertifikasi ISO 27001.
Tunaiku merupakan produk teknologi finansial unggulan dari Amar Bank yang diluncurkan tahun 2014. Tunaiku – Amar Bank juga merupakan teknologi fintech pertama di Indonesia yang bergerak menyediakan pinjaman online tanoa agunan. Didukung dengan teknologi dan data analytics yang canggih sehingga mampu melayani dengan sangat cepat dan persyaratan yang mudah. Amar Bank sendiri adalah bank yang berasal dari Surabaya dan merupakan bagian dari perusahaan multinasional, Tolaram Group.
Mengapa Harus Tunaiku?
 |
| Simulasi cicilan Tunaiku |
Nominal Pinjaman Hingga 20 Juta Dan Ringan
Pengajuan pinajaman di Tunaiku – Amar Bank hingga 20 Juta dengan waktu pelunasan yang cukup panjang, yaitu 20 bulan. Cocok bagi yang ingin menggunakan layanan fintech ini untuk memulai usaha dan mengembangkan pemasarannya. Sebelum mengajukan pinjaman, kita juga bisa melihat simulasi tagihan secara mudah sebagai pertimbangan pengajuan. Saat membuka aplikasi maupun website Tunaiku, kita bisa melihat tagihan perbulan yang totalnya sudah termasuk bunga dan biaya admin.
Pengajuan Praktis
Pengajuan pinjaman online di Tunaiku – Amar Bank sangat mudah dan praktis. Hanya dengan KTP kita sudah bisa mengajukan pinjaman, tidak perlu KTP dan kartu kredit. Berikut syarat untuk mengajukan pinjaman:
- Berusia 21 hingga 55 tahun
- Warga Negara Indonesia
- Memiliki rekening bank
- Memiliki penghasilan
- Alamat KTP atau domisili dalam area layanan
0 Comments