Kulineran Di Pasar Tunjungan: Review Dimsum 515

 

Dimsum 515

Mungkin tidak banyak orang tahu jika di kawasan Tunjungan, Surabaya tidak hanya ada Tunjungan Plaza dan kafe-kafe kekinian di sepanjang jalannya. Dahulu kawasan ini memang terkenal sebagai one stop shopping ala arek Surabaya. Pasar yang dulu dibangun pada zaman kolonial Belanda tersebut direvitalisasi Bu Risma pada tahun 2014. Diharapkan bisa mengakomodir gaya hidup orang Surabaya dan bisa menghubungkan antara Jalan Embong Malang dan Jalan Tunjungan.

Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Pasar Tunjungan. Untuk parkir sepeda motor dan mobil bisa diakses melalui Jalan Embong Malang, tepatnya di seberang Tunjungan Plaza 5. Dalam bayangan saya, pasar ini seperti pasar semi tradisional. Namun ternyata lebih seperti bangunan horror yang menyeramkan di malam hari.

Tujuan saya ke Pasar Tunjungan ini adalah untuk kulineran, Dimsum 515 di dalam pasar. Saya mengunjungi tempat ini sekitar pukul 18:30 sore dan terlihat sangat sepi. Kios-kiosnya juga banyak yang terlihat kosong, tang serta eskalatornya juga terlihat sudah lama tidak dipijaki. Namun ada beberapa toko dan kantor yang buka, termasuk Dimsum 515.

 

Review


 

Tempat 


            

Dimsum 515 ini meskipun terletak di Pasar Tunjungan yang terkesan seram tapi tempatnya sendiri bersih. Bersebelahan dengan coffee shop dan dekat dengan beberapa kios makanan lain yang cukup ramai. Area dapur atau memasaknya ada di dalam kios. Sedangkan area makannya ada di luar kios atau di area orang berlalu-lalang di dalam pasar.

Ada sekitar 6 meja dengan beberapa bangku, ada yang dua bangku dan 4 bangku. Di atas mejanya ada beberapa saus untuk cocolan dimsum. Meja dan bangkunya juga bersih. Jangan khawatir meskipun area dalam pasar terkesan seram tapi kios Dimsum 515 ini terang dan banyak sekali orang nongkrog, alias ramai terus.

Makanan

Nama tempatnya Dimsum 515 tapi juga menyediakan menu mie ayam. Dimsumnya sendiri ada yang dikukus sampai digoreng. Dimsum kukusnya ada siomay dengan isian ayam, udang, maupun jamur, kei chak, angsio kaki ayam, wonton stim, dan masih banyak lagi. Sedangkan yang digoreng ada kuo tie, sayap ayam, bolaayam rambutan, wonton goreng, lumpia ayam, dan lumpia kulit tahu. Waktu itu saya pesan mie ayam jamur, kuo tie, dan bola ayam rambutan. 

Mie ayam jamur

Untuk mie ayam jamur secara porsi menurut saya merupakan porsi yang mengenyangkan. Tidak banyak dan tidak sedikit, pas untuk makan malam. Tipe mienya lurus, matangnya sempurna, tidak terlalu keras ataupun lembek. Disajikan dengan kuah terpisah, tanpa kuah juga sangat cocok. Sayurannya sendiri ada pokcoy rebus. Sedangkan topingnya ayam dan jamur yang melimpah, sepertinya dimasak dengan bumbu lada hitam.

Yang perbaiki dari menu mie ayam jamur ini menurut saya adalah rasanya yang terlalu asin. Mungkin sedikit dikurangi asinnya akan lebih baik. Di meja tidak disediakan sambal khusus mie ayam jamurnya. Hanya ada saos tomat, saos sambal dan mayonais yang menurut saya kurang cocok. Karena, bisa merusak cita rasa mie ayam jamur yang sudah menonjol enaknya. 

Bola ayam rambutan

Kuo tie

 

Kuo tie milik Dimsum 515 ini kulitnya lembut, isiannya ayam dan daun bawang yang menurut saya cukup gendut-gendut. Jadi waktu digigit sangat mantap dan jadi puas. Cukup berasa oily untuk kuo tie di sini. Dimsum lainnya yang saya coba adalah bola ayam rambutan yang ukurannya juga cukup besar. Teksturnya kenyal dan lembut serta masih berasa juicy tidak kering berserat. Yang unik adalah balutan rambutannya bukan dari kulit pangsit biasa tapi dari kulit khas kulit lumpia. Jadi ketika digigit terasa kriuk yang tipis dan enak.

Untuk rasa dimsum di Dimsum 515 ini sebetulnya tidak ada complain sama sekali. Semua yang saya coba enak dan memuaskan. Satu porsi isinya 3 pcs seperti dimsum pada umumnya. Sayangnya tidak ada chili oil untuk pilihan cocolannya.

@dindahnurma Satu lagi pilihan kuliner malam di Surabaya. Dimsum 515 di Pasar Tunjungan. #kuliner #surabaya #dimsum #tunjungan ♬ Good Day - Mew Suppasit

Harga 


 

Harga dimsum di Dimsum 515 mulai dari 16ribu rupiah tapi rata-rata harganya 18ribu rupiah. Menu dimsum yang saya makan semuanya 18ribu rupiah. Sedangkan untuk mie ayam jamur yang toping ayam serta jamurnya melimpah, harganya 26ribu rupiah.

Dari beberapa review yang saya baca di Google Maps untuk Dimsum 515 ini, banyak yang berkomentar tentang harganya yang cukup pricey alias mahal. Mungkin dilihat dari lokasi yang di dalam pasar yang cukup horror dan rasa dimsum yang katanya standar. Kembali lagi semuanya menurut sudut pandang masing-masing.

Saya pribadi memang menganggap agak pricey tapi pengalaman makan di dalam Pasar Tunjungan juga jadi pengalaman yang menarik. Tapi, kalau untuk sering-sering nongkrong di sana sepertinya tidak. Banyak tempat lain yang bisa dijelajahi di area sekitarnya.

Post a Comment

0 Comments