MP_Jatim Squad Sumber: Dokumentasi Pribadi Mataponsel Jatim |
Lho ini gimana kok judulnya
flashpacker ke Surabaya? Kan kamu orang Surabaya Ndah. Hei, santai gaes. Justru
itu saya mau kasih tahu kalau flashpacker ke Surabaya ternyata seru juga lho.
Bukan dari pengalaman pribadi tapi berdasarkan yang saya lihat dari teman-teman
saya beberapa waktu lalu. Jadi begini ceritanya, saya kan tergabung dalam
komunitas Mataponsel yang suka foto-foto pakai kamera ponsel. Nah kebetulan
sampai saat ini saya masih dipercaya sebagai moderator untuk room area
Mataponsel Jawa Timur atau yang biasa disebut MP_Jatim. Apa hubungannya dengan
ide flashpacker kali ini? Justru karena itu, tanggal 15 November 2015 lalu secara
serentak seluruh area se-Indonesia mengadakan jalan-jalan museum di area
masing-masing. Saya sih merencanakan di Surabaya saja bukan berkunjung ke
bagian lain Jawa Timur karena pikir saya bisa lempar event ke member lain di
Jatim. Kan ya museum di Jatim bukan cuma Surabaya. Tapi apa daya member dari
luar Surabaya malah antusias join jalan-jalan museum di Surabaya.
Nah, berangkat dari antusias
member MP_Jatim yang tinggi untuk berkunjung ke Surabaya itulah akhirnya saya
jadi mikir buat bikin itinerary sehari tapi seru. Sebagai momod alias moderator
dan tuan rumah di Surabaya saya tentu mau bikin jalan-jalan yang berkesan dong
ya... Sehari saja tapi full dengan jalan-jalan. Karena tema jalan-jalan kali
ini adalah museum jadi saya memilih area Surabaya Utara yang punya seabrek
museum dan tinggal pilih yang mana yang mau dikunjungi. Akhirnya setelah
menimbang dan rembugan dengan member lain, saya memutuskan untuk mengunjungi
Museum 10 Nopember (Tugu Pahlawan), Museum Kesehatan, dan terakhir House of
Saampoerna.
Rute itu yang saya ambil karena
sesuai arah arus lalu lintas, jadi enggak bakal muter-muter. Dan lagi pula bisa
ditempuh dengan angkutan umum. Yang saya prediksi teman-teman saya bakal naik
bus dan turun di terminal Purabaya. Dari situ mereka bakal bisa naik bus kota
yang lewat Tugu Pahlawan, dari Tugu Pahlawan baru motor-motoran untuk lanjut
museum hopping. Atau kalau tetep naik angkutan umum ya banyak angkot di sana.
Museum 10 Nopember (Tugu
Pahlawan)
MP_Jatim Squad di Tugu Pahlawan Sumber: Dokumentasi Pribadi Mataponsel Jatim |
Duh siapa sih yang gak tau ikon
Kota Surabaya yang satu ini? Setiap orang yang berkunjung ke Surabaya pasti
ingin mengunjunginya dan berfoto dengan tugu yang satu ini. Dan karena itu juga
saya memasukkan Tugu Pahlawan dalam itinerary Mataponsel Jalan-Jalan Museum.
Biar yang dari luar kota dan belum pernah tahu Tugu Pahlawan bisa kenalan
secara langsung dengan ikon Kota Surabaya ini. Selain ada tugu dengan hamparan
rumput di tanah lapang, tempat ini juga punya museum bawah tanah yang namanya
Museum 10 Nopember.
Nah di museumnya ini banyak benda
bersejarah yang dipamerkan, seperti senjata yang digunakan untuk mempertahankan
kemerdekaan, radio milik Bung Tomo, diorama statis yang menggambarkan masa
perjuangan arek-arek Suroboyo, dan rekaman pidato asli Bung Tomo. Selain itu
ada juga ruang audio visual untuk menonton film dokumentasi masa mempertahankan
kemerdekaan di Surabaya. Ya tentunya bagi pengunjung luar Surabaya kalau
berkunjung ke sini bisa jadi awalan untuk mengenali Kota Surabaya yang penuh
dengan peristiwa sejarah di tiap sudutnya. Lalu member mataponsel yang ikutan
ke sini patut berbahagia karena bisa masuk gratis hanya dengan menunjukkan
kartu pelajar atau kartu mahasiswa. Yap, bagi pengunjung dengan status pelajar
di sini gratis masuk. Tapi tiket untuk masuk ke sini juga ga mahal kok, Cuma
IDR 5000 aja. Setelah haha-hihi di Tugu
Pahlawan, kami melanjutkan rute di Museum Kesehatan yang tidak jauh dari Tugu Pahlawan.
Museum Kesehatan dr. Adhyatama
MP_Jatim Squad di Tugu Pahlawan Sumber: Dokumentasi Pribadi Mataponsel Jatim |
Museum yang terletak di Jalan
Indrapura no. 17 ini memang memiliki koleksi barang-barang yang berhubungan
dengan kesehatan manusia. Sebagian besar orang atau bahkan semua yang pernah
berkunjung ke sana akan mengatakan suasana di dalam museum tersebut adalah
menyeramkan. Ya bagaimana tidak? Karena selain memamerkan benda yang lazim dan
dapat dinalar dalam hal kesehatan, ada juga benda-benda yang berhubungan dengan
dunia mistis. Seperti air-air suci yang entahlah, boneka jelangkung, sampai
yang berhubungan dengan santet. Tapi justru di situ daya tarik museum ini.
Percaya atau tidak, hal-hal tabu dan mistis seperti itu juga dikaji dalam dunia
medis.
Hal menarik bagi saya adalah
sebuah pintu bertuliskan ‘Dunia Lain’ yang selalu dalam keadaan terkunci.
Kabarnya tak sembarang orang boleh masuk dan saya juga tidak tahu ada apa dalam
ruangan tersebut. Ya.. meskipun menyeramkan tapi saya akui museum ini sangat
menarik untuk dikunjungi. Apalagi yang tertarik dengan dunia medis atau dunia
yang seram-seram. Haha..... Tidak semua menyeramkan ada juga benda di sana yang
bisa membuat tertawa kami. Ya datang sendiri ke sana saja lah bagi yang
penasaran. Buka setiap hari kok kecuali ada hari libur nasional. Senin-jumat
jam operasionalnya mulai dari jam 08:00 – 15:00, sedangkan sabtu-minggu jam
09:00-14:00. Sewaktu museum sudah tutup, kami MP_Jatim sekeluarga malah masih
asyik nongkrong di bawah pepohonan sambil memotret toys. Sampai dilihatin orang-orang yang masih di sana. Mereka
penasaran kenapa kami dlosoran lalu
membidik lensa ponsel ke mainan di tanah. Yaa namanya aja passion. Halah, haha...
Dlosoran Motret Mainan Sumber: Dokumentasi Pribadi Mataponsel Jatim |
Macam-macam hasil foto rontgen Sumber: Dokumentasi Pribadi D, Indah Nurma |
Coba zoom apa itu. Wkwkwk Sumber: Dokumentasi Pribadi D, Indah Nurma |
Diagnosa Kanker Otak oleh Dukun Sumber: Dokumentasi Pribadi D, Indah Nurma |
Museum House of Sampoerna
MP_Jatim Squad di Hos Sumber: Dokumentasi Pribadi Mataponsel Jatim |
House of Sampoerna, museum
tentang rokok dan sejarahnya yang berkaitan ini terbatas untuk kalangan usia 18
tahun ke atas. Jadi saat masuk ke dalam museum, kita akan diminta untuk
menunjukkan kartu tanda penduduk alias KTP. Yak sebelum menuju ke sini saya
sempat bingung karena ada beberapa member yang usianya belum 18 dan bahkan
belum punya KTP. Macam mana saya bisa meloloskan mereka masuk? Haha, boleh kali
ya kalau diakui sebagai adik, jadi kan ada yang bertanggung jawab. Lha wong
bocah kecil aja bisa masuk asal bareng ortunya. Then, yang terjadi? Seorang member yang belum genap 18 tahun
ditolak mentah-mentah meski saya ini kakaknya eh tetangganya. Haha...
Yasudahlah yang sabar ya nak.
Tukang Foto Juga Suka Narsis Lhoo Sumber: Dokumentasi Pribadi Mataponsel Jatim |
Tapi apa sih yang ada di dalam
Museum House of Sampoerna? Dalam satu site
sebenarnya ada bangunan museum, cafe, dan galeri seni. Nah di museumnya ini
isinya tentang rokok seperti bahan-bahannya, alat cetak bungkusnya, sampai proses
pelintingan. Selain itu tentang rokok ada pula tentang pemasaran rokok yang
awal mulanya di warung kelontong. Bagian inilah yang khusus boleh dimasuki oleh
yang usianya 18 tahun keatas. Tentu ini bagian yang paling seru. Tapi karena
saya menemani member yang tidak bisa masuk museum jadinya enggak tahu kehebohan
apa yang member lain lakukan di dalam sana. Sebenarnya setiap sudul HoS ini
photoable lho dan sejuk. Itu salah satu sebabnya saya menaruh HoS di rute
terakhir. Sambil foto-foto sambil ngaso. Pulangnya makan di warung padang depan
HoS. Hahaha... Selebihnya bisa dibaca di sini deh ada apa aja di sana.
Yasudah sekilas itu dulu (1000
kata lebih cuma sekilas?). Semoga bisa jadi referensi saat kalian ingin singgah
sebentar di Surabaya.
2 Comments
Wah ... asik juga keliling museum di Surabaya. (Sayang kalau ke Surabaya pasti tugas kantor dan jarang bisa jalan-jalan.) *Mencatat "Museum Kesehatan di Surabaya" di dalam wishlist jalan-jalan tahun 2016*
ReplyDeleteSukses MP Jawa Timur
ReplyDeleteSalam Mataponsel
http://www.mataponsel.net