Berjodoh Atau Berpisah Bukan Tentang Lebih Baik Atau Lebih Buruk



Hari ini (27/02/19) kabarnya telah dilangsungkan pernikahan antara dua orang ternama di Indonesia. Kalian bisa jadi sudah tahu siapa yang saya maksud dan benar saya menulis ini salah satunya berdasarkan peristiwa ini. Benar atau tidaknya pernikahan mereka saya juga tidak tahu. Pernikahan memang seharusnya membahagiakan tapi bisa juga menjadi hal menyakitkan bagi orang lain.

Sebelum terlupa, saya ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya (jika memang benar). Bagaimanapun juga pengantin wanita adalah salah satu orang yang saya kagumi (ada sisi beliau yang membuat saya kagum).

Saya bukan akan membahas rasa sedih atau bahagia pihak masing-masing. Justru ada pihak lain yang memberikan komentar yang bertentangan dengan pendapat pribadi saya. Pihak tersebut mengatakan jika pengantin lelaki lebih memilih pengantin perempuan tersebut untuk menjadi istrinya berarni dia banyak nilai plus hingga bisa memenangkan restu keluarga pihak lelaki. Pernyataan ini seakan mengatakan bahwa pihak mantan kekasihnya tidak lebih baik.

Mungkin yang saya garis bawahi adalah pernyataan tersebut sesuai dengan judul tulisan ini. Duh sebenarnya ini adalah tulisan curhat singkat kok, hanya saja curhatan ini disponsori oleh berita dari ranah hiburan hari ini. Baiklah curhat dimulai...

Beberapa tahun lalu saat saya masih bersama seseorang yang waktu itu saya sayangi dan hormati, salah seorang saudaranya pernah berkata begini “aku yakin kamu adalah jodohnya”. Yang ya... meskinpun saya aminkan nyatanya sekarang kami tidak lagi bersama, mungkin benar takdir kami hanya untuk dipertemukan bukan untuk dipersatukan.

Kemudian saya tersenyum dan membalas chat  itu dengan ringan,

“Berjodoh itu kalau nanti sudah sah bersatu, sekarang kita tidak tahu hanya bisa menjalani sebaik mungkin. Tapi yang harus diingat adalah jika ternyata nanti tidak lagi bersama itu bukan karena dia lebih baik atau aku lebih baik, bukan karena aku lebih buruk darinya dan begitu sebaliknya. Tapi hati seperti kunci dan gembok, mungkin saya bukanlah kunci yang cocok untuk gembok hatinya dan sebaliknya. Jika tidak berjodoh berarti bukan ia orang yang bersedia menerima kekuranganku dan aku bukan orangnya yang bersedia membersamai kelebihannya. Jika saat itu datang semoga kesedihan dan penyesalah tidaklah mendalam.”

Untuk kamu: kamu masih menjadi orang yang aku hormati dan kamu masih mengagumkan

Setelah tidak lagi bersama bukan tidak pernah kata-kata “ia tidak baik bagi saya” menjadi penghiburan diri, tapi lalu teringat kata-kata yang saya tanamkan pada diri saya untuk bisa ikhlas melepaskan. Dengan begitu rasa hormat padanya tidak akan menghilang.

Menjadi manusia artinya menjadi makhluk yang serba tidak sempurna, pasti memiliki kekurangan dan sangat berusaha agar memiliki citra baik. Sama saja semua orang seperti itu, ada yang baik ada yang tidak tergantung sudut mana yang kita gunakan untuk memandang.

Berjodoh

Berjodoh berarti kita menemukan dan ditemukan oleh seseorang yang mau bersatu dengan kita. Menghendaki bersatu berarti seseorang itu memiliki batas penerimaan atas kekurangan kita sebanyak jumlah kekurangan yang kita miliki, begitu pula kita terhadapnya. Mungkin tidak langsung sebanyak itu tapi keyakinan akan mampu menerima itu bisa muncul begitu kuat.

Berjodoh berarti seseorang yang yakin bersatu dengan kita akan mampu membersamai kelebihan yang kita miliki. Pernah mendengar atau punya pernyataan “kamu terlalu hebat, aku mungkin bukan orang yang tepat untuk kamu.” atau “kamu terlalu baik buatku.” Pernyataan seperti ini dalam opini saya adalah sebuah pernyataan bahwa seseorang tidak yakin akan mampu membersamai kelebihan orang lain. But nowadays pernyataan ini digunakan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab atas nama penolakan yang halus.

Jika Harus Berpisah

Ketika harus berpisah segala macam bisa saja menjadi penghiburan kita, merasa lega atas perpisahanpun pasti menyisakan rasa sedih. Karena hal-hal indah yang terjadi menjadi kenangan dan ia hanya akan hidup dalam langit-langit ingatan kita bukan lagi pada hari-hari kita.

Ketika harus berpisah bisa saja kita menilai bahwa ia tidak baik untuk hidup kita. Nyatanya hanya ia bukan orang yang membawa kunci yang tepat untuk membuka hati kita dan sebaliknya. Ia tidak yakin atau tidak bisa lagi meyakinkan hatinya untuk bisa menerima kekurangan kita yang sangat banyak dan mungkin akan bertumbuh.

Ketika harus berpisah bisa jadi kita kita tidak siap melangkah bersama kelebihan yang dimilikinya dan kita tidak yakin akan bisa melangkah jika ia menjadi semakin mengagumkan kelak. Dan ketika harus berpisah semoga tidak ada lagi kata-kata yang menyatakan seseorang lebih baik atas orang lain atau seseorang lebih berhak atas orang lain.

Meskipun berjodoh atau tidak memang sudah mutlak keputusan Tuhan tapi sebagai manusia yang bisa dilakukan adalah berpikir dengan sangat panjang. Lalu membuat kesimpulan-kesimpulan paling bijak untuk mengisi kekosongan jawaban atas rahasia Tuhan.

Sekian curhat yang tidak begitu penting ini, ditutup oleh quote dari tokoh komik kesukaan saya. Mari doakan yang terbaik untuk kemudahan hidup bagaia bagi mereka yang berjodoh. Doakan pula yang terbaik bagi mereka yang harus berpisah agar merelakan bisa menyimpan baik-baik masa lalu dalam langit-langit ingatan dan bisa saling menghormati dalam tatapan mata kemudian hari.



Catatan: Tulisan kali ini adalah murni curhat dan opini pribadi. Kamu, dia, atau mereka berhak tidak setuju dengan semua atau sebagian opini saya di tulisan ini. Boleh memberikan pendapat tapi jangan saling menyalahkan. Opini ini hanya ditulis sebagai teori dari seorang single yang belum diberi kesempatan Tuhan untuk mempraktikkan teorinya. Sekian.

Post a Comment

1 Comments

  1. Ada seorang teman dekat bilang ke aku,
    "ketika kamu tidak bersama, kamu tidak boleh marah. Karena kamu sebenarnya tahu kalau kalian tidak bisa bersama, tapi kamu memilih untuk terus bersama dan memaksakan diri dengan luka."

    ReplyDelete