Kalau kalau hidup saya digambarkan dalam sebuah game, maka liburan akan temasuk dalam rare item, dan liburan ke luar negeri pasti masuk ke dalam super rare item. Karena, saking jarangnya saya melakukan kegiatan tersebut. Dahulu sewaktu masih berkuliah yang saya sebut liburan adalah berkunjung ke rumah teman-teman di luar kota. Setelah lulus kuliah, paling bagus satu tahun sekali saya liburan ke luar kota.
Ke luar negeri? Stempel yang pernah mampir di paspor saya totalnya tidak lebih dari 5. Singapura adalah negara pertama, di tahun 2013 bersama satu angkatan untuk belajar selama beberapa hari di sana. Kemudian tahun 2019 saya mencoba untuk memberanikan diri liburan ke Malaysia dan Thailand bersama sahabat saya di bangku kuliah. Pertama kali ke Thailand ini beneran meninggalkan kesan mendalam yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup, hahaha.. ada alasan kenapa saya tertawa.
Selalu Ada Cerita Dari Yang Pertama Kali
Photobook Perjalanan ke Thailand
Dalam rencana saya, ke Thailand harusnya naik kereta api dari Penang, Malaysia. Realisasinya saya JALAN KAKI di perbatasan Malaysia-Thailand. Cerita ini sudah seperti cerita legenda dalam hidup saya untuk mengabadikan sedikit kebodohan, hahaha…
Di Stasiun Padang Besar, seharusnya saya transfer kereta Thailand setelah turun dari KTM milik Malaysia. Tentunya setelah melewati imigrasi di dalam stasiun juga. Tapi karena fokus saya kurang baik akibat mengantuk perjalanan sejak dini hari, saya salah mengira kalau KTM kami sempat terlambat 2 jam yang mengakibatkan ketinggalan kereta pagi ke Hat Yai, Thailand.
Yang terjadi selanjutnya adalah saya keluar dari stasiun dan berniat mencari angkutan semacam bus. Saya mengantre untuk stempel keluar negara Malaysia di luar stasiun, kemudian mengecek google maps untuk jarak masuk wilayah Thailand. Saya hampir menangis saat masuk gerbang wilayah Thailand, akhirnya bisa juga ke Thailand tapi kenapa harus dengan jalan kaki?
Saya mengantre untuk pemeriksaan imigrasi, setelah mau sampai di depan ada yang memberi tahu kalau itu adalah antran khusus Warga Thailand. Untuk turis asing di dalam bangunan dan saya mulai mengantre lagi. Kemudian di tengah-tengah antrean juga diberi tahu lagi kalau itu khusus untuk Warga Malaysia. Saya harus masuk ke ruangan khusus yang tertutup untuk minta cap dan wawancara sedikit katanya. Setelah saya masuk ternyata prosesnya cepat sekali dan tanpa ditanya sedikitpun.
Alhamdulillah… betulan mau nangis karena sudah resmi dan berhasil masuk Thailand dengan aman. Jalan kaki panas-panas di perbatasan negara orang sungguh bukan bagian dari rencana liburan saya.
Sebelum semakin menjauh, saya mengecek maps dulu untuk mengetahui seberapa jauh jarak ke Hat Yai dan rekomendasi angkutan apa saja untuk menuju ke sana. Di sinilah saya kembali tidak tahu harus tertawa atau menangis, karena kereta api yang semula saya anggap tidak ada ternyata ada. Jarak ke stasiun juga lumayan sekita 7 menit jalan kaki dengan kondisi membawa backpack berat.
Keluar dari perbatasan kita semua akan disambut oleh para tukang ojek pangkalan. Persis sama dengan Indonesia, bedanya mereka menggunakan Bahasa Thailand dengan logat campuran Melayu. Sudah pasti harga yang ditawarkan amat sangat tidak masuk akal, melebihi harga hotel yang saya pesan di Traveloka. Akhirnya saya putuskan tetap berjalan kaki saja.
Stasiun Padang Besar milik Thailand ini sangat kecil, lebih kecil dari Stasiun Wonokromo di Surabaya. Petugas penjual tiketnya agaknya kaget melihat turis asing yang berjalan kaki di sana, sempat dikira masuk dengan illegal tapi langsung saya tunjukkan kalau saya punya izin resmi memasuki wilayah Thailand. Akhirnya saya mendapatkan tiket menuju Hat Yai yang keretanya agak terlambat.
Beruntung sekali petugas stasiun dan warga lokal di stasiun selalu memberi tahu bahwa kereta yang lewat bukan kereta kami. Dan saat kereta kami lewat, mereka juga memberi tahu jika itu adalah keretanya tapi kami harus menunggu sebentar karena kereta tersebut akan menuju ke Padang Besar sisi Malaysia terlebih dahulu, baru setelah itu kembali lagi ke stasiun ini.
Selalu ada cerita dari yang pertama kali, termasuk saat saya pertama kali ke Thailand ini dengan jalan kaki ini. Beruntung hanya sampai di situ dramanya karena setelah itu saya berhasil naik kereta api dan turun dengan selamat di Thailand. Membeli kartu SIM dan selanjutnya menuju hotel untuk istirahat sejenak. Beruntungnya lagi saya sudah memesan hotel jauh-jauh lewat Traveloka. Proses check in cepat dan mudah dan hotelnya betulan nyaman. Jadi saya bisa langsung merebahkan diri setelah drama jalan kaki ke Thailand ini.
Tidak sehebat orang lain, tapi usia akhir 20an saya juga punya cerita yang unik. #LifeYourWay dengan percaya diri kemanapun saya melangkah untuk menjalani hidup, termasuk pilihan dan cara saya berkunjung ke Negara Thailand untuk pertama kali.
Tiga Alasan Ingin Balik Lagi ke Thailand
Banyak destinasi wisata di Indonesia yang ingin saya kunjungi dan banyak pula negara lain yang amat sangat ingin saya kunjungi. Tapi Thailand selalu punya tempat tersendiri di hati saya dan rasanya ingin balik lagi ke sana. Kalau dirangkum mungkin ada 3 alasan kenapa ingin belik lagi ke Thailand.
1. 1. Rindu Yang Teramat Sangat
Pertama dan terakhir kali ke Thailand adalah tahun 2019. Sebelum negara api menyerang eh sebelum pandemi menyerang seluruh dunia. Setelah itu sepertinya semua orang di seluruh dunia merasakan dampaknya, sekecil apapun. Termasuk saya dalam hal finansial dan kesehatan yang mudah menurun.
Selama masa “di rumah saja” saya seringkali melihat kembali dokumentasi perjalanan saya di Malaysia dan Thailand. Ada banyak hal yang saya rindukan di Thailand, mulai dari bersyukurnya saya selalu bertemu dengan orang-orang baik di sana. Petugas stasiun, bapak yang kami temui di mini market, penjual makanan, hingga bapak sopir taksi yang antusias mengajak ngobrol.
Selain itu vibes Thailand terasa berbeda meskipun kebiasaan, cuaca, dan lalu lintasnya hampir sama. Sewaktu di Pantai Samila saya menerawang jauh, ingin tahu di belahan Thailand lain seperti apa ya? Dan saya kembali memikirkannya ketika melihat foto-foto saya di Samila.
Terakhir hal lucu dan menarik yang saya rindukan adalah TIDAK ADA TUKANG PARKIR di Thailand. Sejauh saya pergi ke kuil, ke masjid, ke pasar, pantai, mini market, tidak ada orang yang tiba-tiba muncul meminta uang 2000, hahaha..
2. 2. Mewarnai 19 Tahun Persahabatan
Saya dan sahabat, sejak SMP hingga kini
Rencana liburan ke Thailand untuk kedua kali ini saya ingin sekali pergi bersama seorang sahabat yang selalu ada sejak saya SMP. Dia adalah satu-satunya teman yang tidak pernah putus kontak sejak lulus SMP, kami masih sering nongkrong bareng, beberapa kali liburan, dan yang pasti selalu mendukung satu sama lain.
Terhitung sudah 19 tahun kami bersahabat sejak kelas 1 SMP. Tidak pernah menjadi teman sebangku, kami berbeda SMA dan tempat kuliah, tapi main dan curhat masih terus berjalan hingga hampir 20 tahun. Maka dari itu tahun lalu kami merencanakan untuk berlibur ke Thailand bersama di pertengahan tahun 2023 ini. Kebetulan kami berdua juga sudah lama suka nonton film Thailand. Sejak saat itu saya selalu mengusahakan untuk menyisihkan uang agar rencana liburan bersama ke luar negeri untuk pertama kali bisa terealisasi.
3. 3. Pandemi Berlalu, Saatnya Liburan Dengan Aman
Pada masa pandemi kemarin hiburan dan liburan paling mewah saya adalah mini market. Saya sama sekali tidak berani dan tidak tertarik untuk bepergian jauh atau ke tempat ramai. Saya punya Ibu yang sakit jantung dan keponakan yang masih kecil-kecil. Jadinya yang saya khawatirkan bukan kesehatan saya saja terutama kesehatan orang-orang terkasih saya.
Saat ini meskipun belum terbebas sepenuhnya tapi keadaaan sudah jauh sangat membaik. Pandemi berlalu, kesehatan fisik dan mental jadi meningkat, dan semua orang jadi semangat lagi. Saya rasa saat ini sangat cocok untuk merealisasikan keinginan saya melihat dunia lebih jauh lagi dan kembali melepas rindu di Thailand.
Rencanakan Liburan Di Traveloka
Saya dan sahabat saya hanya manusia yang cuman bisa berencana, sisanya terserah Tuhan mau mengabulkan atau mengabulkan dengan lebih baik lagi. Setidaknya itu yang kami pikirkan tahun lalu waktu merencanakan perjalanan entah kapan berangkatnya ini. Kami menyeruput green tea latte sembari mencatat dan menggulir Traveloka App untuk rencana perjalanan ke Thailand ini.
Percayalah, hanya melihat-lihat tiket pesawat, hotel, dan atraksi di Traveloka App ini sudah bisa membuat saya senang. Serasa satu langkah lebih dekat dengan realisasi perjalanan kami. Apalagi kalau betulan bisa ke Thailand bersama?
The Itinerary
Day 1 ( 18 Juli 2023)
Tiket Pesawat Pulang Pergi di Traveloka
Hari pertama dalam rencana perjalanan saya ke Thailand adalah hari keberangkatan. Saya memilih pesawat malam pukul 20:35 WIB karena paginya masih bekerja. Sayangnya saat ini belum ada langsung pesawat dari Surabaya ke Bangkok, jadi harus transit dulu di Singapura dan melanjutkan perjalanan ke Bangkok di hari ke-dua.
Day 2 (19 Juli 2023)
Booking Hotel di Bangkok melalui Traveloka App
8:30 mendarat di Bangkok dan dilanjutkan dengan mengambil SIM Card Dtac yang sudah dipesan melalui Traveloka. SIM Card ini bisa diambil di Bandara Don Mueang atau Suvarnabhumi, saya sendiri berencana mendarat di Suvarnabhumi. Dilanjutkan dengan perjalanan menuju hotel dan mencari makan.
14:00 Check in di hotel dan istirahat
17:00 Makan malam di Meridian Dinner Cruise yang sudah dipesan melalui aplikasi Traveloka App
Day 3 (20 Juli 2023)
08:00 Sarapan dan bersiap menuju ke Pattaya.
10:00 Sampai di Sanctuary of Thruth dan menikmati waktu di sana.
12:00 – 15:00 Makan siang dan
menikmati suasana di Pantai Pattaya. Karena saya suka sekali dengan pantai jadi wajib memasukkan Pantai Pattaya kedalam rendana liburan saya di Thailand.
17:00 Kembali ke hotel di Bangkok, istirahat serta makan malam di sekitar hotel
Day 4 (21 Juli 2023)
Di hari ke-4 ini saya berencana untuk berkunjung ke kuil-kuil di Bangkok dan sekitarnya. Di antaranya adalah Wat Arun dan Wat Pho yang sebetulnya lokasinya saling berdekatan. Karena sepertinya akan lelah jadi setelahnya bisa istirahat atau melanjutkan ke objek wisata lainnya.
Day 5 (22 Juli 2023)
Hari ke-5 ini saya ingin memanfaatkan untuk jalan-jalan santai, kulineran dan belanja di Bangkok. Pertama saya ingin mengunjungi pusat perbelanjaan Siam Paragon hingga sorenya ke Pasa Chatuchak untuk mencari sedikit buah tangan.
Day 6 ( 23 Juli 2023)
Perjalanan kembali ke Surabaya
Rencana Budgeting Dalam Rangka Rindu Thailand
Tiket Pesawat pulang-pergi Surabaya Bangkok: Rp 3.396.400
Hotel 5 malam beserta asuransi: Rp 2.160.000
SIM Card: Rp 93.000 (tentative)
Meridian Dinner Cruise: Rp 229.400
Sanctuary Truth Pattaya: Rp 84.000
Wat Arun: Rp 42.000
Wat Pho: Rp 84.000
Transportasi: Rp 500.000
Jadi total rencana budgeting liburan ke Thailand bersama sahabat sejak SMP saya adalah Rp 6.588.800. Sebelum biaya makan dan membeli buah tangan. Semoga bisa terealisasi tahun ini, aamiin…
Nikmati Hidup Dengan Caramu
Thailand Pertama Saya
Yang ini jadi pengingat untuk diri saya sendiri. Memiliki status single sebagai perempuan usia 30 memang tidak pernah mudah, terutama di negara ini. Ada kalanya pandangan orang lain menyudutkan kita, tidak jarang pula keluarga yang memaksa. Kalau datang dari keduanya ya kombo dahsyat.
Dua kali saya melewati fase “strong” alias stress tak tertolong ini. Alhamdulillah saya berhasil melewatinya dengan selamat. Dan saat ini saya dengan fokus untuk mengabdi demi pendidikan anak-anak usia dini. Saya merasa dicintai oleh malaikat-malaikat kecil yang hatinya murni. Dan kegiatan menulis blog yang saya sukai ini.
Bukan berarti saya tidak pernah memikirkan atau menolak memiliki pasangan, tapi tujuan hidup saya sejak beberapa tahun lalu adalah “Hidup dengan Damai”. Kalau dalam perjalanan hidup damai ini bisa betemu pasangan yang menambah kedamaian, saya akan bersyukur. Kalaupun tidak, saya masih akan bersyukur.
Perihal pasangan hidup ini sempat menghambat saya bermimpi dan melangkah. Dan berakhir menyia-nyiakan waktu yang berharga. Akirnya saya mencoba kembali melangkah, mengajak anak-anak berani bermimpi, kembali lagi menulis blog, serta berani menyusun rencana liburan ke Thailand. Inilah cara saya menjalani hidup.
Teman-teman yang membaca ini bisa jadi punya permasalah hidup yang sama atau bahkan lebih berat lagi. Yang paling penting adala yakin pada diri sendiri, berusaha semaksimal mungkin, ikuti suara hati dan jalani hidup dengan caramu #LifeYourWay. Coba lepaskan beban pikiran dengan merencanakan liburan bareng aplikasi Traveloka App. Karena, kalau bukan diri kita sendiri yang perhatian pada diri sendiri, lalu siapa lagi?
3 Comments
Duh iya ngomongin Thailand, jaman masih SMP dulu di stasiun tipi pernah nayangin serial drama Thailand juga. Dan aku suka, sekarang nggak ada ya hehe.
ReplyDeleteAku masih inget drama Thailand yang aku lihat waktu kecil mbak. Drama keluarga yang drama abis pokoknya. Hahaha jangan2 kita nonton drama yang sama
Deletekangen Thailand, negaranya enak buat jalan, aku rasa semua kotanya punya daya tarik sendiri-sendiri, entah itu di Bangkok atau Hua hin misalnya.
ReplyDeletemeskipun kendalanya biasanya bahasa, ya gpapa masih bisa pakai bahasa gerak tubuh juga
makanannya enak-enak yang penting